Kupas Ubuntu

Kupas Ubuntu - Mega adalah salah satu cloud storage yang banyak digunakan didunia, bukan tanpa alasan kenapa banyak dipakai, karena layanan Cloud storage ini memberikan kita penyimpanan sebesar 50 GigaByte secara Gratis! tidak hanya penyimpanan nya yang besar, tetapi keamanannya juga terjamin. Mega menjamin file yang temen2 upload, akan dienkripsikan terlebih dahulu sebelum masuk ke server, jadi dengan demikian file temen2 akan aman. Nah tidak hanya itu , Mega juga mempunyai sebuah aplikasi yang bernama MegaSync, sesuai namanya aplikasi ini berfungsi untuk mengsinkronisasi perangkat yang temen2 punya ke Layanan Cloud Storage milik Mega, jadi temen2 bisa mengsinkronkan atau menghubungkan folder yang ada di perangkat temen2 seperti laptop atau smartphone ke Mega Cloud Drive. Dengan demikian temen2 tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu file yang temen2 punya dan dianggap sangat penting akan hilang terhapus atau terkena virus. Di sistem operasi Gnu/Linux sudah lama dikenal apli

Kupas Ubuntu - Plank merupakan sebuah software dock yang berfungsi sebagai pengganti launcher untuk menjalankan sebuah aplikasi, jadi temen2 bisa menaruh shortcut aplikasi di Plank ini lalu menjalankannya lewat sana. tidak hanya sebagai peluncur aplikasi, plank ini juga bisa digunakan sebagai application switcher (jika salah tolong koreksi), jadi temen2 bisa mengakses atau membuka aplikasi2 yang sedang berjalan dengan mengklik icon2 aplikasi yang ada disana. Kenapa saya memilih plank daripada software dock lain yang sejenis? karena plank ini menurut saya lumayan ringan dan stabil, selain itu dia juga sangat mudah di modifikasi, temen2 bisa membuat tema nya sendiri dengan sangat mudah, dan jika malas membuatnya temen2 juga bisa download tema yang sudah ada banyak sekali di internet. Baca Juga : Cara Memasang atau mengganti Tema Default Pada Plank Dock Lalu bagaimana cara menginstall nya? jadi pertama-tama, temen2 buka terminal dengan cara menekan CTRL+T lalu ketikkan : s

Kupas Ubuntu - Ternyata di penghujung tahun banyak juga perangkat lunak bebas yang dirilis, dan pada tanggal 19 Desember kemarin Linux Mint merilis versi terbarunya, yakni Linux Mint 19.1 dengan codename "Tessa", Mendengar kata "Tessa" jadi mengingatkan saya sama merek tissue 😂. Ya, seperti biasa Distro turunan dari ubuntu ini menamai sistem operasi nya dengan nama2 wanita yang berhuruf belakang "A". Saya akan mengulas beberapa fitur2 barunya, jadi di rilis kali ini ternyata lumayan ada banyak perubahan pada Linux Mint, terutama untuk versi Desktop Environtment Cinnamon. Di rilis ini, Linux Mint meng update versi dari Desktop Environtment utama mereka tersebut ke versi Cinnamon 4.0, dimana versi tersebut terdapat salah satu perubahan yang cukup menarik perhatian saya, yakni perubahan pada desain panel nya. (Tampilan selamat datang pada Linux Mint 19.1) Nah di versi ini, panel yang biasa digunakan untuk berpindah-pindah dari satu aplikasi ke

Kupas Ubuntu - Di penghujung tahun 2018, tepatnya tanggal 18 Desember Oracle berhasil merilis versi Mayor dari VirtualBox, yaitu sebuah software Virtualisasi yang dapat menjalankan sebuah Sistem Operasi lain di dalam sebuah sistem operasi utama. Jadi bisa dibilang VirtualBox ini memungkinkan kita menginstall sistem operasi lain tanpa harus Dual-Boot. Lalu di rilis Mayor ini ada banyak sekali fitur-fitur baru yang ditambahkan, seperti dukungan untuk mengekspor mesin virtual ke Oracle Cloud Infrastructure, lalu peningkatan pada User Interfaces seperti peningkatan dukungan HiDPI dan Scaling, pendeteksian yang lebih baik dan peningkatan di konfigurasi per-mesin dan masih banyak lagi. Untuk daftar lengkapnya temen2 lihat saja daftar changelog dibawah ini : This is a major update. The following major new features were added: Implemented support for exporting a virtual machine to Oracle Cloud Infrastructure User interface: greatly improved HiDPI and scaling support, including be

Kupas Ubuntu - Halo temen2, sudah lama sekali saya tidak menulis di blog ini, kurang lebih sudah 9 bulan 😁 ya karna waktu itu saya disibukkan dengan Ujian Akhir dan SBMPTN jadi saya fokus ke situ dulu. Nah di akhir tahun 2018 ini saya insyaallah akan mulai aktif kembali menulis di blog ini 😉. Oke di artikel pembukaan ini saya akan menulis sebuah Tutorial, walaupun mungkin di situs atau blog lain sudah ada tutorialnya, jadi kali ini saya akan memberikan sebuah tutorial yaitu cara memindahkan menu bar pada aplikasi ke panel di gnu/linux xubuntu. Nah, tutorial ini bukan hanya untuk pengguna distro Xubuntu saja, temen2 yang menggunakan distro selain xubuntu pun bisa mengikuti tutorial ini, asal.. distro yang temen2 pakai itu menggunakan xfce sebagai Desktop Environment nya. Buat temen2 yang belum tau apa itu menu bar, jadi menu bar itu adalah suatu menu yang berisikan shortcut perintah tertentu yang memudahkan temen2 untuk mengakses fitur2 pada suatu aplikasi. Nah buat temen2